Saturday, November 08, 2008

Just Another Family Dinner 2: A Sequel

0
Cerita lama sih... tapi si Droo ngotot nyuruh update, ya sudah ^^ Kenapa ya kalo update blog ini rasanya jadi males?

...krik, krik.

Ya iyalah.. gak ada yang baca gitu -__-; Well, kecuali satu-dua orang. Dan aku merasa di blog ini aku harus menulis kejadian yang lucu-lucu dan menghibur, gak bisa curhat soal hal-hal yang terlalu depresif gara-gara blog ini bisa diakses praktis siapa saja... sama sekali tidak aman untuk membeberkan rahasia terdalam hati seorang agen rahasia!

*angin berhembus*

Mm.. iya. Poinnya adalah: cerita tentang makan malam keluarga lainnya. Cerita favorit pembaca sekalian di mana pasti terjadi kejadian-kejadian menarik. Terutama kalo ceritanya featuring... ya, siapa lagi, Tante Jambu-Bol-Garis-Miring-Penyelundup-Botol-Equil favorit kita semua! Masih ingatkah kalian akan dia? Dia sudah muncul di dua cerita sebelumnya, yang pertama cerita Natal yang kalo nggak salah di blogku yang dulu, dan yang kedua cerita makan malam keluarga yang kayaknya ada di entry awal-awal blog ini (males banget nge-linknya).

Sebetulnya cerita kali ini nggak selucu yang sudah-sudah. Maklumlah, sekuel. Tahu kan gimana sekuel jarang bisa menandingi cerita aslinya.

Duh. Garing banget nih rasanya. Udah lama gak nulis dengan gaya seperti ini -_-;

Omong-omong, si Tante kemaren baru dateng ke rumah. Aku jadi merasa bersalah nih. Tulis nggak ya? *digaplok pembaca yang udah gak sabaran*

Ya udah, tulis deh. Kita buka saja aib keluarga ini...

Jadi ceritanya ini makan malam ulangtahun kakak dan omaku yang kebetulan tanggalnya bersamaan, dan dirayakan dengan makan-makan di Sushi Tei! Kenapa Sushi Tei? Karena mamaku nanya padaKU mau makan di mana. Ya, aku.

Mama: Enaknya makan di mana?
Aku: *memandang mama beberapa saat, mencoba mengira-ngira apa dia salah mengira aku sebagai kakakku. Rasanya nggak mungkin, soalnya 1) dia cowok dan 2) beda banget gitu loh. Tapi kalo nyebut nama emang sering salah. Seringnya tiga-tiganya disebut dan yang bener munculnya paling belakang. Mungkinkah ini gejala kepikunan yang mencapai tingkat berikutnya?*
Aku: Aku yang nentuin?
Mama: Iya.

Yang punya hajat siapa, sih?? Ya udah deh. Emang gue pikirin. Malah kesempatan bagus untuk memilih restoran favorit~

Aku: *dengan yakin dan tegas* SUSHI TEI!
Mama: Oke deh.

Hore! Kita makan sushi! Untuk suatu alasan yang tidak bisa dijelaskan, mengingat ini bahkan bukan ulangtahunku!

Sampai di sana, semua orang sibuk pesen sana-sini. Kecuali beberapa orang seperti papaku yang nggak begitu suka masakan Jepang, semua orang keliatan kayak belom makan seminggu, terutama yang cowok-cowok. Aku tentu saja memesan menu-menu favoritku dengan senang hati juga.

Papa: Duh, nggak ada yang enak ini...
Mama: Abis dia maunya makan di sini... *melirikku*
Aku yang inosen dan tak berdosa: *melotot* LOH??

Kok sekarang aku disalahin?? -___-; Jelas-jelas tadi memang aku yang disuruh milih. Udah tahu juga aku paling suka sushi. Dasar ibu-ibu >___>

Yah, akhirnya aku tidak mempedulikan tudingan tidak beralasan itu dan meneruskan makan. Lalu sampai waktunya pesan dessert! Sepupuku pesen entah apa dan aku pesen es krim wafer nikmat. Waktu pesenanku dateng, Tanteku yang terkenal itu tentu saja memberikan komentar kagum random-nya yang biasa:

Tanteku: Liat tuh, (ngomong ke sepupuku) pesenannya lebih lucu! *menunjuk pesenanku*
Aku: ....

Gak apa-apa. Sudah biasa kok. Serius ini dialog nggak dibuat-buat loh, btw. Orisinil. Aku juga nggak ngerti bagaimana dia bisa selalu melihat sisi yang nggak dilihat orang lain. Misalnya gimana dessert-ku terlihat lebih LUCU daripada punya sepupuku, dan dia mengatakannya seolah-olah sepupuku harusnya jealous atau berusaha memesan sesuatu yang lebih lucu lagi (oh ya, ini sepupuku yang sering "bersaing" denganku itu, pernah kuceritakan di entry lain juga, mungkin di blog lama. Setelah kakaknya mengikuti "jejakku" masuk kampus yang sama denganku, surprise surprise... dia memutuskan untuk masuk ke sana juga! Aku betul-betul memutar bola mataku waktu mamaku ngasih tahu berita ini. Ada apa sih dengan keluarga ini?? Dan dia juga meminta nasehatKU soal kuliah! Aku yang bukan cuma salah masuk jurusan tapi juga salah milih kampus!! Kalau dia betul-betul mau minta nasehatku, bakal kusuruh dia jauh-jauh dari kampusku, tapi kayaknya dia nggak bakal menganggapnya niat baik dan mengira itu undangan bersaing lainnya lalu malah masuk sana. Sigh... some families are just that dysfunctional.)

Kembali ke Tante kita yang spotlight-nya sempat teralihkan sesaat. Kalian tahu kan tempat... er.. jahe(?) di Sushi Tei yang ada penjepitnya buat ngambil, karena bentuknya lembaran? Well.. aku melihat Tanteku mengamatinya, lalu mengatakan kalimat terkenal itu:

Tanteku: Penjepitnya lucu ya.

Deja vu!! Deja vu Botol-Equil-ijo-ijo-bagus-itu!!

Aku yang mulai menyadari tendensi kleptomaniak ini mulai mengamati gerak-gerik tanteku dengan curiga. Dan benar saja!! Di akhir makan malam, dia mengeluarkan penjepit itu dari tempat jahe, membungkusnya dengan tissue, dan menyelundupkannya ke tasnya!!!! ARGGH, aku punya Tante Kleptomaniak Penjepit Jahe!! (Atau lebih tepatnya, Tante Kleptomaniak Benda-Benda Lucu di Restoran)

Aku cuma mengamatinya sambil melotot nggak percaya. Dan kali ini nggak ada seorang pun yang mencegahnya karena... nggak tahu deh. Mungkin karena penjepit itu nggak segede botol Equil. Tapi.. staf Sushi Tei yang malang!! Mereka nggak bakal menemukan penjepit jahe yang hilang secara misterius itu selamanya!! Aku sudah bisa membayangkan headline di koran-koran, "Penjepit Jahe Hilang Secara Misterius dari Restoran Sushi Tei, Pondok Indah". Hmm... mengingat kami reserve meja, mereka bakal tahu nama orang terakhir yang makan di meja itu sebelum si penjepit jahe menghilang. Dan.. nama kami akan tercemar selamanya. Lalu bagaimana kalau kami di-black list dari semua Sushi Tei gara-gara tanteku?? Tidakkk... Sushi Tei restoran favoritku!!

Omong-omong, dia juga membawa pulang tempat dessert sepupuku setelah isinya dihabiskan. Kurasa walaupun secara keseluruhan es krimku lebih lucu, sepupuku tetap menang karena dia punya mangkuk lucu sebagai tempatnya dan aku cuma punya piring biasa.

Argh. Aku betul-betul nggak kepingin melihat adanya Just Another Family Dinner 3.

Edited later

OMG. O.M.G.

Aku baru saja melihat kembali entry Botol Equil untuk membandingkan kedua kasus dan tahu apa paragraf pembukanya?

Adalah sebuah cerita tentang keluarga yang ingin mengadakan acara makan malam kecil-kecilan untuk merayakan ulangtahun kakakku dan omaku yang tanggalnya persis sama...

!!!!

KEDUANYA SAMA-SAMA MAKAN MALAM MERAYAKAN ULANGTAHUN MEREKA!!

Apakah ini artinya setiap tahun, saat kami merayakan ulangtahun kakak dan omaku, tanteku bakal menyelundupkan sesuatu dari restoran? Apakah ini pola behavior kleptomaniak tersebut? Apakah para petugas yang menginvestigasi bisa langsung melihat kesamaan ini dan menangkap kami pada family dinner berikutnya??

So much for hoping there won't be another sequel.