Monday, January 11, 2010

One Small Step For A Girl...

Oke, Mel bakal senang melihat update dua entry sekaligus... tapi sepertinya aku lagi mood nge-blog malam ini. Biasa, kalo udah deket-deket semester baru mood swing sangat berperan dan bisa kadang-kadang (seringnya) depresi mendadak. Tapi ini bukan tentang depresi saya kok. Baru nyadar, di shoutbox ternyata ada komentar yang menarik... dari seorang Mina, yang kuharap nggak keberatan disinggung di sini, yang sampai ke sini dari blog Droo. Duh, jadi malu karena blog saya isinya hal-hal nggak penting begini! *ditimpuk massa*

Iya, intinya, entah kenapa aku jadi seneng banget ngeliat ada yang mencariku sampai ke sini karena baca buku terjemahanku. Nggak nyangka aja gitu, bisa punya penggemar *ditimpuk lagi karena terlalu narsis* Biarin! Biarkanlah aku merasa terkenal sejenak! Walaupun cuma numpang nama, karena pengarang aslinya adalah Ally Carter. Penerjemah adalah profesi yang sangat rendah hati. Kenapa? Karena walaupun seluruh isi tulisan kami dipublikasikan, nama kami tidak muncul di sampul buku sedikit pun. Hanya tercetak kecil-kecil di halaman pertama di dalam buku, di sebelah kiri, yang mana mungkin cuma sekitar 5% orang (hanya perkiraan kasar, aku belom betul-betul mengadakan survei loh) yang pernah melirik ke sana karena memang nggak ada hal penting di sana kecuali informasi lebih mendetail tentang buku tersebut yang hanya punya fungsi administratif.

Dan aku nggak keberatan, karena memang aku nggak pengen jadi terkenal sebagai penerjemah. Mimpiku adalah terkenal menjadi penulis suatu hari nanti, di mana namaku betul-betul tercantum sebagai pengarang asli buku itu, bukannya cuma seseorang yang melakukan alih bahasa dan nggak menyumbangkan idenya sedikit pun, dan nggak punya andil sedikit pun tentang bagus-jeleknya cerita itu. Hari ini pun iseng-iseng aku meng-Google judul-judul buku terjemahanku, dan menemukan bahwa bahkan di beberapa site yang menampilkan informasi mendetail buku selain judul dan pengarang, sampai ke nomor ISBN buku itu plus ukuran dalam centimeternya, nama si penerjemah atau alih bahasa tetap nggak terlihat di mana pun. Dengan cara yang sangat berlawanan, kami ini sangat penting (karena tanpa kami, buku itu nggak bakal pernah ada), dan juga sangat nggak penting. Nggak ada pembeli buku yang beli buku tergantung dari penerjemahnya. Nggak ada pembeli buku yang penasaran siapa yang sudah berjasa mengubah buku yang aslinya berbahasa Inggris itu ke bahasa Indonesia supaya mereka yang nggak bisa bahasa Inggris bisa menikmatinya juga.

Dan sekali lagi, aku nggak keberatan. Aku masih nggak mencari ketenaran. Suatu hari nanti, aku masih bermimpi menerbitkan buku karanganku sendiri.

.....
.....
.....

Tapi... tetep aja, begitu ketemu review yang menyebut namaku seperti ini, harus menahan diri nggak melompat-lompat girang kayak orang gila. *kabur*

Yah, inilah sedikit curahan hati seorang penerjemah.

P.S. Coba angkat tangan siapa yang belom pernah coba meng-Google diri sendiri?

4 comments:

Anonymous said...

Iya.. aku senang sekali hari ini. Akhirnya satu kesenangan kecil sebelum mulai semester baru...

Terpaksa mengakui kebenaran bahwa semester baru, mood swing sangat berperan... *Sigh*

Cornelia on January 11, 2010 1:50 PM said...

Tapi kamu rajin banget deh hari pertama udah masuk, ahaha..

Anonymous said...

kalo nggak... kuning2ku ga bisa dikumpulin...

mina on January 30, 2010 11:30 PM said...

wah hahahaha, dibaca juga shoutboxnya :p buku 3-nya masih nunggu momen kali ya baru diterbitkan. dan oya. Luc dan Aku itu dirimu juga yang menerjemahkan? bukus edih .... T_T